DOSEN ILMU HADIS MENGIKUTI KUNJUNGAN FAKULTAS USHULUDDIN KE PONDOK PESANTREN DARUS-SUNNAH, Ciputat Jakatra

Pada Kamis, 02 Februari 2023, para Dosen Fakultas Ushuluddin mengadakan kunjungan dan studi banding ke Pondok pesantren Darus Sunnah, tepat nya di pukul 13.30 WIB. Acara di mulai dengan panduan MC, dibuka dengan bacaan fatihah secara bersama.

Agenda berikut nya, ialah sambutan yang disampaikan oleh pengasuh Darus Sunnah, yakni KH. Zia Ul Haramein, Lc., M.Si. Dalam sambutan nya beliau menyampaikan beberapa ucapan terimaksih dan mengutrarakan harapan atas kunjungan tersebut. Ungkapan harapan yang sama pun di utarakan oleh sambutan selanjut nya, yakni Dekan Fakultas Ushuluddin Institut Daarul Qur’an Jakarta, Bapak Mohammad Mualim, Lc., M.A., yang terlebih dahulu memperkenalkan para dosen Fakultas Ushuluddin yang menghadiri pertemuan tersebut. Dalam sambutan nya beliau mengatakan “Seorang mahasiswa di prodi Ilmu hadis patinya memiliki banyak pengalaman dalam mempelajari ilmu hadis, dan kami pun masih sama sama belajar dalam memahami nya meskipun kami sebagai Dekan Fakultas. Maka harapan kami, dengan pertemuan dan studibanding ini Darus Sunnah bisa berbadi dengan kami berbagai proses hingga studi hadis ini bisa disampaikan ke masyarakat. Memang prodi yang biasanya sedikit minat nya adalah prodi hadis, dan dengan ini harapan kami pula Darus Sunnah bisa berbagi bagaimana cara nya supaya pembelajaran hadis ini bisa menarik, mengingat pula Darus Sunnah merupakan salah satu barometer hadis yang ada di Indonesia”.

Kemudian, dilanjut dengan memperkenalkan Pondok Darus Sunnah yang di paparkan oleh Bapak Muhammad Hanifuddin Lc., S.S.I., S.Sos., M.Si. Beliau menjawab isi sambutan dari Mohammad Muallim. Lc.,M.A mengenai cara Darus Sunnah dalam mensosialisasikan hadis ke mmasyarakat supaya tidak kaku. Beliau mengatakan bahwa Darus Sunah berpegang pada tiga kunci utama yang pernah di sampaikan Guru nya (KH. Mustafa Ya’qub, pendiri Darus Sunnah), yaitu “memilki i’tikad yang kuat, punya posisi yang ejlas, dan dalam menyampaikan nya harus dengan lemah lembut”.

Beliau kemudian memperkenalkan Pondok Darus Sunnah, dari mulai tanggalk berdiri hingga sisitem yang di gunakan dalam pembelajaran.

Agenda berikut nya, ialang sharing (tanya jawab). Diawali dengan Bapak Mohammad Mualim. Lc., M.A., mengajukan pertanyaan seputar tahfidz hadis yang di jalani Darus Sunnah, hingga jawaban dari pertanyaan tersebut ialah tidak ada agenda tahfidz secara permanen, melainkan menerapkan tahfidz ketika belajar saja. Pertanyaan selanjutnya pun di lontarkan oleh Kaprodi Ilmu Hadis Institut Daarul Qur’an, Bapak Dr. Zulfarizal. M.Ag mengenai kurikulum yang diterapkan. Beberapa pertanyaan pun dilontarkan dari para dosen Fakultas Ushuluddin, mengenai metode pembelajaran, terkait alumni yang sudah lulus, dan mengenai PPL.

Selanjutnya, penandatanganan dokumen pertemuan antara Institut Darul Qur’an dan Darul Hadis yang di wakili oleh Bapak Mohammad Mulim. Lc., M.A dan KH. Zia Ul Haramein, Lc., M.Si. hingga pemebrian cinderamata dari ke dua belah pihak.

Acara pun selesai pada puku 14. 45 WIB, di tutup dengan pembacaan hamdalah bersama dan do’a kafaratul majlis yang di pimpin oleh MC.