BINCANG BINCANG DAN MOTIVASI KAPRODI HIMA ILMU HADITS DENGAN MAHA SISWA ASING
Pada Selasa, 05 Oktober 2021 HIMA Ilmu Hadits Institut Daarul Qur’an Jakarta, dengan kerjasama nya beserta UIN Bandung menggelar seminar hebat, melalui zoom meet pada pukul 14.00 WIB s.d selesai.
Agenda ini terselenggara atas kekompakan HIMA Ilmu hadits dalam memajukan prodi ilmu hadits, dengan menghadirkan pembicara fenomenal dengan topik yang di angkat ialah “Bincang Bincang dan Motivasi Kaprodi HIMA Ilmu Hadits dengan Mahasiswa Asing”.
Acara ini di buka dengan master of ceremony, adinda Lalita dan disambung dengan pembukaan, pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ahmad Juwaini (mahasiswa institute Daarul Qur’an prodi Ilmu Hadits), sambutan oleh ketua HIMA ilmu Hadits Institut Daarul Qur’an yakni Ath-Thariq Alfurqaanul Hakim, juga sambutan dari ketua HIMA ilmu hadits UIN Bandung, yakni Elzha Gita Lestari, yang ke dua HIMA ini sama sama menyampaikan pesan semangat bagi HIMA ilmu hadits dalam mengembangkan prodi Ilmu Hadits, sebagaimna yang di tutur oleh ketua Prodi Ilmu hadis Institut Darul Qur’an selepas nya, yakni Dr. Zulfarizal., S.Ud, M.Ag, “setiap jenis ilmu memiliki keistimewaan masing masing. Begitujuga dengan ilmu hadits yang kita yakin dengan mempelajari dan mendalami nya kita bisa lebih kenal dengan Rosululloh SAW”
Dalam acara ini, pemateri pertama disampaikan oleh Candidate Doctor UGM Yogyakarta dari Pakistan, yakni Naserr Ahmad, M.Pd. Beliau menjelaskan bagaimana kehidupan Pakistan yang biasanya orang anggap adalah daerah Palestina, dan bahasa yang di gunakan adalah bahasa Arab. Beliau memaparkan bahwa “Pakistan bukanlah Palestina, dan kami tidak berbahasa Arab”. Beliau juga menjelaskan berbagai adat dan tradisi yang berlaku di Pakistan. Salah satu kisah beliau yang dapat diambil ‘ibrah’ semasa tinggal nya di Pakistan ialah “motivasi terbesar dalam hidup saya adalah orangtua, dan saya siap menghadapi kesulitan apapun demi orangtua saya”. Hal ini beliau buktikan salah satu nya dengan menempuh pendidikan yang tidak mudah jalannya. Beliau harus menuruni lembah demi sampai ke sekolah.
Materi selanjut nya disampaikan oleh Candidate Doctor ITB dari Gaza, Palestina yakni Anas Awad, Ms. Tidak jauh beda dengan penyampaian Naserr Ahmad, M.Pd dalam menyampaikan kehidupan di Plestina, dengan salah satu keutamaan Palestina adalah Negara yang dikunjungi Rosululloh SAW untuk ber isro mi’raj dan menjadi Negara yang di istimewakan Alloh SWT. Diawal materi nya, Anas Awad, Ms. menyampaikan 7 point utama nya dalam memotivasi hidup, yakni “Kepastian dalam tuhan, dalam artian perlu nya seseorang berpegang pada agama, tentukan tujuan anda, karna jika kita hidup dengan memiiki tujuan maka akan mendorong kita uantuk giat dan gigih dalam menyelesaiakan suatu permsalahan, dan akan lebih pandai dalam mengolah waktu hingga kita tidak akan ada pada kemalasan. Kemudian kemauan dan ketekunan yang nantinya akan kita untuk bisa meraih kesempurnaan, pengembangan diri, tidak ada kemalasan, management waktu, dan temani orang sukses“.
Beliaupun menyampaikan bagaimana kehidupan di Plestina, dari mulai kenegaraan, kebangsaan, hingga budaya dan agama. Salahsatu kesamaan dari paparan Naseer (Pakistan) dan Anas (Gaza) adalah kapasitas penganut muslim sama sama menjadi ayoritas di ke dua Negara tersebut. Beliaupun menyampaikan mengenai perjuangan dalam menggapai apa yang kita inginkan.
Disambung oleh Dr. Zulfarizal setelah nya, beliau mengatakan “ke dua Negara tersebut sama sama memiliki kendala dalam dunia pendidikan, seperti salah satu nya yang dialami oleh Naserr di awal adalan jalanan menuju ekolah yang tidak memungkinkan”. Baik dari pembicara pertama, hingga ke dua, disamping atas sukses nya mendapat beasiswa, beliau memilih Indonesia untuk tempat belajar pun karna salahsatu factor nya adalah pendidikan di Indonesia mudah didapat dan orang Indonesia pun memiliki sifat baik dalam prgaulan.
Pertemuan ini menyimpulkan bahwa “segala hal yang menimpa diri kita itu adalah sesuai dengan pilihan kita, jalani dan syukuri apa yang hari ini kita jalani” yang di ucapkan oleh lalita sebagai MC dan Elzha Gita Lestari.