SEMINAR: ISU-ISU STUDI HADIS DALAM KESARJANAAN KONTEMPORER
Pada hari Senin tanggal 05 Desember 2022, Prodi Ilmu Hadis Institut Daarul Quran Jakarta mengadakan kembali Seminar dengan berkolaborasi bersama Universitas Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Universitas Sunan Imam Bonjol Padang.
Seminar Kali ini mengusung tema “Isu-Isu Studi Hadis dalam Kesarjanaan Kontemporer”, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pandangan mahasiswa ilmu Hadis dalam mengenal isu Hadis apa sajah yang orang-orang Barat pelajari.
Susunan acara seminar ini, di awali dengan pembukaan oleh moderator langsung, yang di pandu oleh Alya Mardiyatul Choeriyah, Mahasiswi Ilmu Hadis Institut Daarul Quran, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Alquran yang di bacakan oleh Holika Mahasiswa Ilmu Hadis, serta ada sambutan dari Kaprodi Ilmu Hadis Institut Daarul Quran Jakarta Bapak Dr. Zulfarizal, M.Ag beliau menyampaikan “acara seminar kali ini bertujuan untuk mengetahui atau mengenal isu apa sajah yang terjadi di kesarjanaan di Barat dan untuk menjalin silaturahmi antar kampus”. Dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh para Narasumber, pemateri pertama dari Universitas Sunan Imam Bonjol Padang oleh Bapak Dr. Novizal Wendry, M.A beliau menyampaikan terkait “(Kritik Konstruktif dan Literatur Biografi Periwayat Periode Awal Islam; Pembacaan terhadap Riset Scott C Lucas)”, pemateri kedua dari Universitas Sunan Kalijaga Yogyakarta oleh Bapak Asep Nahrul Musadad, M.Ag beliau menyampaikan terkait “Isu-Isu Studi Hadis dalam Kesarjanaan Kontemporer”, pemateri selanjutnya dari Institut Daarul Quran Jakarta oleh Bapak Muhammad Ghifari, S.Hd, M.Ag., beliau menyampaikan terkait “Genealogi Sanad dalam Perspektif Orientalis: Studi Kritik atas Pemikiran Michael Cook”, pemateri terakhir dari Institut Daarul Quran Jakarta oleh Bapak Asgar Muzakki, Lc, M.Ag., beliau menyampaikan terkait “Orientalis & Revisionis – Mengambil Pelajaran dari Skeptisisme Sarjana Barat”.
Dari pemaparan para narasumber beliau menyampaikan pesan agar mahasiswa-mahasiswi Ilmu Hadis terus mau belajar dan berkembang untuk kedepan nya dan menyarankan untuk meneliti tokoh Barat yang mengkritik matan atau sanad Hadis.
Setelah penyampaian materi dilanjutkan dengan pembacaan doa dan dokumentasi.
