Webinar Nasional: Revisiting Hadis Jihad, Teror dan Bunuh Diri

Prodi Ilmu Hadis IDAQU berkolaborasi Program Magister Ilmu Hadis FUSI UIN Sumatera Utara dan Pusat Studi Ilmu Hadis STIT Ar-Raudhatul Hasanah dalam menggelar webinar nasional: Revisiting Hadis tentang Jihad, Teror dan Bunuh Diri.

Mengingat isu radikalisme yang masih hangat diperbincangkan dan penubuhan dari ide radikal itu masih kerap terjadi, tema webinar ini masih terasa urgen dan relevan.

Semua pemateri menegaskan bahwa tidak ada paksaan dalam memeluk agama Islam. Sebagai penutup dan penyempurna dari semua agama, nilai perennial Islam yang harus dipegang teguh adalah rahmatan lil alamin. Maka jihad yang dilakukan dengan cara terror tidak pernah dibenarkan.

Rata-rata pelaku terror dan bom bunuh diri biasanya memang bukan dari kalangan terpelajar, sehingga kekosongan ilmu itu dieksploitasi oleh para jihadis radikal dengan menanamkan benih-benih kebencian terhadap musuh-musuh Islam. Mereka tidak mengenal atau dikenalkan dengan istilah kafir dzimmiy atau mu’ahadah yang eksistensinya dilindungi oleh semua muslim.

Jihad dalam artian sempitnya memang mengarah pada satu arti; yaitu peperangan. Namun di era modern sekarang, terlebih di masa damai, jihad haruslah diberikan penyegeran interpretasi yang lebih luas, sehingga tidak ada lagi semangat jihad yang salah tempat.

Webinar ditutup dengan saran dari para pemateri agar penyuluhan tentang bahaya radikalisme diselipkan di banyak kesempatan; Ketika kuliah, mengisi kajian atau khutbah jum’at.